Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah (USM), Dr. Faiz Rafdhi, M.Kom mengadakan kunjungan ke Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau dikenal Jakarta Islamic Centre (JIC) Rabu (21/ 9), pk. 13.00 wib di Jalan Kramat Jaya, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara. Kunjungan diterima oleh KH. Muhammad Subki, Lc, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre). JIC dikenal tidak hanya menjadi tempat ibadah, melainkan juga sebagai pusat peradaban Islam. Fungsi utama JIC adalah pengkajian dan pengembangan Islam.
Dalam kunjungannya Faiz mengenalkan Universitas Saintek Muhammadiyah yang baru saja bertransformasi dari STMIK Muhammadiyah Jakarta berdasarkan SK. Mendikbud dan Ristek RI pada tanggal 7 Juni 2022, dengan penambahan empat program studi (prodi) baru, yaitu Sains Data, Sains/ Ilmu Komunikasi, Film dan TV, serta Enterpreneurship, di samping prodi yang telah ada, yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Faiz juga menyampaikan pentingnya ummat Islam melek literasi digital di tengah era post truth. "Tiap elemen Ummat Islam penting bersinergi menghadapi era ini, termasuk antara USM dan JIC", katanya. Ia mencontohkan minimnya keberpihakan media terhadap ummat Islam, dengan menampilkan wajah Islam yang ramah dengan mengedepankan prinsip-prinsip jurnalistik, termasuk prinsip cover both side. Contoh lainnya adalah maraknya konten-konten media sosial yang kurang mendidik. Lebih lanjut Faiz menyampaikan, kalangan milenial perlu dikenalkan dan dilatih literasi digital berwajah Islam wasathiyah. Di sinilah pentingnya kolaborasi di internal ummat Islam.
KH. M. Subki mengapresiasi niat baik USM dan memuji langkah cerdas Muhammadiyah yang telah melahirkan USM sebagai antisipasi perkembangan zaman dan post truth ini. "Rasanya, baru pertama di Indonesia sebuah perguruan tinggi Islam yang mengkhususkan diri pada bidang ini (rekayasa digital, red)", katanya. Ia menyambut baik langkah USM sebagai garda terdepan dalam mendidik dan melatih literasi digital di kalangan ummat Islam. PIhak JIC siap berkolaborasi, lebih lanjut diungkapkan Kiyai Subki.