Jakarta - Sabtu (29/7), Universitas Saintek Muhammadiyah (Saintekmu) meluncurkan buku "Seputar Pertumbuhan Ekonomi" dilanjutkan bedah buku dengan tema "Peran Saintek dalam Pertumbuhan Ekonomi".
Acara yang sekaligus memeriahkan Milad ke-1 Saintekmu ini digelar di Aula Saintekmu dengan dihadiri sejumlah narasumber, yaitu ketiga penulis buku Abuzar Asra, Abdul Rachman Ramlie, dan Emil Azman Sulthani dan hadir juga Martani Huseini, Guru Besar Universitas Indonesia sebagai pembedah.
Peluncuran ditandai dengan penandatanganan sampul buku oleh ketiga penulis, Martani Huseini, dan Rektor Saintekmu. Secara simbolis, diserahkan buku tersebut dari Faiz Rafdhi kepada para penulis dan pembedah.
Rektor Saintekmu, Faiz Rafdhi, dalam sambutannya menyambut baik diluncurkannya Buku Seputar Pertumbuhan Ekonomi. Terlebih buku ini merupakan terbitan perdana setelah berubah bentuk menjadi Universitas setahun yang lalu. Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga menjelaskan asal usul penamaan Universitas, "Penamaan Universitas Saintek Muhammadiyah merupakan masukan dari almarhum Profesor Azyumardi Azra yang berharap bahwa Muhammadiyah harus mempunyai universitas yang fokus pada sains dan teknologi".
Masih menurut Faiz, Saintekmu harus bisa menerjemahkan salah satu poin penting hasil Muktamar Muhammadiyah tahun 2022 di Surakarta, yaitu digitalisasi sistem organisasi yang terstruktur masif, diperlukan proses pengalihan sistem informasi dari analog ke digital yang menggunakan teknologi informasi canggih serta luas. Proses digitalisasi ini harus satu paket dengan gerakan literasi untuk mencerdaskan, memajukan, dan mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
Guru Besar Universitas Indonesia, Martani Huseini, yang turut menjadi pembedah menyampaikan selamat atas diterbitkan buku ini oleh SaintekMu press. "Buku ini merupakan buku kecil kaya makna", tegasnya.
Martani melanjutkan, buku ini menyajikan ruang lingkup pertumbuhan ekonomi yang sangat rumit, namun dibahas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, mulai dari 4 indikator pembangunan ekonomi, menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) sampai pada mengukur dan memahami pertumbuhan ekonomi.
"Mahasiswa, dosen dan para calon pemimpin, baik pusat maupun daerah harus membaca buku ini terlebih dahulu agar dapat memahami dan meningkatkan perekonomian di daerahnya masing-masing", kata Martani.
Martini juga mendorong agar buku Seputar Pertumbuhan Ekonomi ini perlu disosialisasikan pada khalayak umum (non-akademisi), termasuk pemangku kepentingan dari tingkat desa, kecamatan, pemerintah daerah, hingga pemerintah pusat dengan pelatihan-pelatihan khusus (bersertifikat BNSP), bahkan di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA.
"Di era multiple disrupsi, industrialisasi 4.0, deglobalisasi, dan era digitalisasi dan dinamika lingkungan yang volatile, uncertain, complex, dan ambigue (VUCA), maka pengajaran ilmu statistik sebagai bagian dari data science perlu dimasyarakatkan supaya pemahaman awal seputar PDB dapat mendorong ke arah pengertian, what is data, what information, what ideas, what is knowledge, what is big data, what is AI bahkan what is behind kejahatan/penipuan yang menggunakan penyalahgunaan data yang dimanipulasi. Ini sangat penting", tegas Martani.
Abuzar Asra mewakili penulis, mengucapkan banyak terima kasih atas penyelenggaraan peluncuran dan diskusi buku ini. "Semoga buku ini dapat bermanfaat, berguna bagi khazanah ilmu pengetahuan, serta menjadi legasi kami di masa yang akan datang". (DM)