Jakarta - Suasana hangat terasa di lingkungan Universitas Saintek Muhammadiyah (SaintekMu) pada Jumat hingga Sabtu, 10-11 Oktober 2025. Ratusan mahasiswa baru antusias mengikuti Program Pengenalan Almamater dan Muhammadiyah (Propam), sebuah agenda rutin tahunan yang menjadi pintu masuk bagi mereka untuk mengenal lebih dekat dunia kampus dan nilai-nilai keislaman yang menjadi ruh persyarikatan Muhammadiyah.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini tidak sekadar berisi orientasi kampus, tetapi menjadi momen pembentukan karakter dan semangat berkemajuan bagi mahasiswa baru. Dimulai dengan registrasi peserta dan pembukaan yang diisi dengan tilawah Al-Qur'an, lagu Indonesia Raya, dan Mars Muhammadiyah, Propam 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Saintek Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Rektor menegaskan pentingnya Propam sebagai sarana penanaman nilai-nilai akademik dan moral bagi mahasiswa baru. "Menjadi mahasiswa bukan hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga bagaimana ilmu itu dipraktikkan untuk kemaslahatan umat," ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Setelah seremoni, suasana semakin semarak dengan pertunjukan seni dari Fakultas Komunikasi dan Bisnis (Fakombis). Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengenalan sistem akademik oleh Biro Administrasi Akademik (BAA), serta sosialisasi mengenai biaya kuliah dan informasi beasiswa KIP Kuliah maupun Sang Surya.
Sesi siang hari diisi dengan pengenalan fakultas oleh Dekan dan Kaprodi dari dua fakultas utama Ilmu Komputer dan Komunikasi & Bisnis. Sore harinya, mahasiswa mendapatkan materi motivasi dari Bapak Chyril Raoul Hakim bertajuk "Motivasi Mahasiswa untuk Menyongsong Masa Depan yang Lebih Baik." Melalui sesi ini, mahasiswa diajak untuk menatap masa depan dengan optimisme dan kesadaran akan tanggung jawab sosial yang mereka emban sebagai insan akademik.
Menjelang sore, Propam hari pertama ditutup dengan pengenalan organisasi kemahasiswaan (Ormawa), yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) SaintekMu dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kedua organisasi ini menjadi wadah pembelajaran kepemimpinan dan perjuangan nilai-nilai Islam berkemajuan di lingkungan kampus.
Hari Kedua: Nilai, Etika, dan Kiprah Mahasiswa
Memasuki hari kedua, suasana semakin dinamis. Setelah registrasi, sesi dibuka dengan pengenalan BEM Fakultas Ilmu Komputer dan BEM Fakultas Komunikasi dan Bisnis, yang memperkenalkan berbagai program kerja serta peluang kolaborasi mahasiswa lintas jurusan.
Selanjutnya, mahasiswa mendapatkan dua sosialisasi penting, yakni "Pedoman Hidup Islam dan Kemuhammadiyahan" oleh Ketua LP3 AIK, serta "Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Perguruan Tinggi" oleh Ketua Satgas PPKPT Universitas Saintek Muhammadiyah. Materi tersebut menjadi langkah nyata kampus dalam menanamkan nilai-nilai etika, moral, dan perlindungan terhadap hak-hak mahasiswa.
Sesi berikutnya diisi oleh Ibu Farah Savira dengan materi "Kiat Sukses Menjadi Mahasiswa Berprestasi dan Berdampak." Dalam pemaparannya, Farah menekankan pentingnya keseimbangan antara kemampuan akademik dan kontribusi sosial. "Mahasiswa berprestasi bukan hanya yang mendapat IP tinggi, tapi yang bisa menghadirkan manfaat bagi lingkungannya," ujarnya di hadapan peserta.
Usai waktu ISHOMA, mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) mulai dari UKM Futsal, UKM Musik, UKM Sinematek, UKM Simapala, hingga UKM Paduan Suara. Masing-masing UKM mempresentasikan kegiatan dan program mereka untuk mengajak mahasiswa baru mengembangkan potensi non-akademik di bidang seni, olahraga, dan kepemimpinan.
Propam 2025 kemudian ditutup dengan pengumuman peserta terbaik dan sesi foto bersama seluruh panitia, dosen, dan mahasiswa baru sebagai simbol kebersamaan dan semangat baru di awal perjalanan akademik.
Propam 2025 bukan sekadar kegiatan seremonial penyambutan mahasiswa baru, melainkan proses pendidikan awal untuk membangun karakter dan kesadaran berorganisasi. Melalui kegiatan ini, Universitas Saintek Muhammadiyah berkomitmen mencetak mahasiswa yang berdaya, berilmu, dan berakhlak.
Dari dua hari kegiatan ini, satu pesan besar tertanam di benak setiap mahasiswa baru: bahwa menjadi bagian dari kampus Muhammadiyah berarti siap untuk tumbuh, berkontribusi, dan membawa perubahan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk umat dan bangsa.