Jakarta - Presiden Mahasiswa BEM SaintekMu, Radityo Satrio, turut hadir dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema "Solidaritas Kemanusiaan untuk Palestina: Peluang dan Tantangan" yang diselenggarakan pada Jumat, 29 November 2024. Kegiatan ini diadakan oleh Aqsa Working Group (AWG) dalam rangka Bulan Solidaritas Palestina, bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (BKSAP DPR-RI). Acara berlangsung di ruang Abdul Muis DPR RI dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari dalam dan luar negeri yang peduli terhadap Palestina.
Di antara para narasumber yang hadir adalah Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng. (Ketua BKSAP DPR RI), H.E. Mr. Zuhair Saleh Muhammad Al-Shun (Duta Besar Palestina untuk Indonesia), serta sejumlah tokoh lain seperti Prof. Yon Machmudi, Ph.D., dan Prof. Dr. Mahmoud Anbar. Selain itu, acara juga dihadiri oleh tokoh publik, di antaranya Uya Kuya, Astrid Khairunisha, dan Verrel Bramasta, yang bertindak sebagai moderator diskusi.
Radityo Satrio, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Mahasiswa Bela Palestina (FK-MBP), mengungkapkan rasa terhormatnya dapat berpartisipasi dalam diskusi tersebut. Menurutnya, kegiatan ini memberikan banyak wawasan baru mengenai situasi Palestina dan tantangan dalam memperjuangkan solidaritas kemanusiaan yang lebih luas. "Diskusi ini sangat berarti, karena tidak hanya membuka perspektif saya mengenai kondisi Palestina, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai mahasiswa dan masyarakat global, dapat berperan dalam mendukung perdamaian dan keadilan di sana" ungkap Radityo.
Dalam kesempatan tersebut, Radityo juga berharap agar BEM dapat lebih aktif dalam menggalang dukungan untuk perjuangan perdamaian dan keadilan di Palestina, baik di tingkat kampus maupun lebih luas lagi. "Solidaritas terhadap Palestina harus lebih dari sekadar dukungan moral. Kita perlu aksi nyata yang terstruktur dan strategis untuk menyuarakan hak-hak asasi manusia dan mendukung mereka yang terdzalimi" tambahnya. Radityo menekankan pentingnya menjaga semangat solidaritas kemanusiaan sebagai tanggung jawab bersama. (AAD/KLA)