Dewi Estri Jayanti Harahap, M.Kom

Dewi Estri Jayanti HarahapBlog

Mengenal apa itu Cloud Computing

Dewi Estri Jayanti Harahap Sep 22, 2022 13:25 686
Mengenal apa itu Cloud Computing

Apa itu Cloud Computing?

Sederhananya, cloud computing (komputasi awan) adalah penyampaian berbagai layanan melalui internet. Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan data, server, database, jaringan dan perangkat lunak. Daripada menyimpan banyak file di hard drive atau penyimpanan lokal di komputer atau handphone, penyimpanan berbasis  cloud memungkinkan anda menyimpan file selama anda memiliki akses ke internet. Cloud computing merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa dan keamanan. Maka itu, tak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang menggunakan cloud untuk menyimpan data.


Kenapa dinamakan Cloud Computing?

Ya karena informasi yang diakses secara remote di “Awan” atau ruangan virtual. Memungkinkan penggunanya untuk dapat menyimpan file dan aplikasi dari server jarak jauh dan juga dapat mengaksesnya selama ada sambungan internet. Jadi pengguna tidak perlu berada di tempat tertentu untuk mendapatkan akses file nya.


Cloud computing terbilang layanan yang relatif baru, tapi sudah digunakan oleh beragam perusahaan mulai dari yang kecil hingga korporasi besar. Tak hanya itu, cloud computing juga memiliki layanan seperti pemrosesan bahasa, kecerdasan buatan, dan program-program standar pekerjaan. Cloud computing bukanlah satu bagian dari teknologi seperti microchip atau telepon genggam. Sebaliknya, ini merupakan sebuah sistem yang utamanya terdiri dari 3 layanan yakni: software-as-a-service (SaaS), infrastructure-as-a-service (IaaS), dan platform-as-a-service (PaaS).

1. Software-as-a-service melibatkan suatu lisensi aplikasi perangkat lunak kepada penggunanya. Liseni ini biasanya diberikan melalui metode pay-as-you-go atau on-demand. Tipe seperti ini bisa ditemukan di Microsoft Office’s 365.

2. Infrastructure-as-a-service (IaaS) melibatkan metode untuk mengirimkan suatu file dari sistem operasi ke server dan penyimpanan melalui konektivitas berbasis IP sebagai bagian dari layanan on-demand. Klien jadi tidak perlu memberil perangkat lunak atau server. contoh populer dari tipe ini adalah Public Cloud dari Indonesian Cloud dan Microsoft Azure.

3. Plateform-as-a-service (PaaS) disebut-sebut sebagai yang paling kompleks. PaaS hampir mirip dengan SaaS tapi perbedaan paling besarnya adalah, alih-alih mengirim suatu perangkat lunak via online, PaaS sebenarnya adalah platform untuk membuat perangkat lunak yang dikirimkan melalui internet. Contoh dari PaaS seperti Salesforce.com dan Heroku.


Setiap varian cloud computing memiliki dua faktor yang sama secara umum, yakni data center yang berada di luar dan harus memiliki internet untuk mengaksesnya. Sumber daya server dalam data center ini dikumpulkan untuk membuat p;atform yang sangat besar agar siap menampung layanan virtual. Sumber daya yang dikumpulkan ini diatur agar bisa fleksibel, sehingga para penggunanya bisa mengakses lebih banyak ruang penyimpanan jika diperlukan. Demikian pula dengan sumber daya yang tidak digunakan, ini akan dilepas kembali ke cloud jika memang sudah tidak lagi dibutuhkan. Penggunaan sumber daya berbasis on-demand ini menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas yang hampir tidak terbatas. Pasalnya kebutuhan akan cloud computing senantiasa berubah atau dinamis.


Keuntungan dan kelemahan dari cloud computing untuk infrastruktur IT perusahaan.

Selain bisa menghemat kapasitas penyimpanan di Hard disk komputer atau laptop, sejatinya anda juga akan mendapatkan deretan keuntungan lainnya seperti berikut ini:

1. Biaya lebih hemat dibandingkan on-site server

2. Memudahkan menajemen bisnis

3. Kecepatan load tinggi

4. Adanya fitur back-up dan pemulihan data

5. Integrasi software otomatis

6. Reliability

7. Kapasitas penyimpanan tanpa batas

8. Memungkinkan kolaborasi tim lebih baik

9. Implementasi yang cepat

10. Keamanan online yang canggih

11. Bayar sesuai penggunaan


Meskipun menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan, cloud computing juga memiliki tantangan atau kelemahan seperti berikut ini:

1. Isu Teknis: Teknologi pada cloud selalu rentan terhadap pemadaman atau isu teknis lainnya.

2. Ancaman keamanan: sebelum mengadopsi teknologi cloud anda harus faham betul bahwa anda akan membagi seluruh informasi sensitif perusahaan kepada pihak ketiga yakni penyedia layanan cloud computing. Bahkan para hacker bisa memiliki akses kepada informasi ini.

3. Downtime: ini terjadi karena penyedia layanan cloud computing anda mungkin kehilangan power, koneksi internet lambat, perawatan rutin, dan lain-lain.

4. Konektivitas internet: anda tidak bisa mengakses data anda di cloud tanpa menggunakan internet.

5. Bandwidth terbatas: banyak dari penyedia layanan cloud membatasi penggunaan bandwidth dari penggunanya. Jadi ketika organisasi atau perusahaan anda melebihi jatah yang sudah disediakan biasanya akan ada biaya tambahan yang cukup mahal.

6. Kurangnya customer support: perusahaan-perusahaan cloud computing terkadang gagal menyediakan layanan customer support yang layak. Mereka kadang hanya ingin para penggunanya bergantung pada FAQ atau bantuan secara online yang kadang menjadi pekerjaan yang cukup membosankan bagi orang non-teknis.


Meskipun memiliki banyak keuntungan maupun kelemahan, kita tidak bisa menepis fakta bahwa cloud computing dewasa ini sedang berkembang cepat. Meskipun begitu, tak bisa dibantah bahwa cloud computing menawarkan kuntungan yang sangat besar kepada berbagai lapis penggunanya, mulai dari pengguna perorangan, developer, perusahaan besar, dan semua tipe organisasi. Maka itu, tipe teknologi seperti ini bisa dipastikan akan bertahan lama.


Referensi: Indonesiancloud.com