Habibah Nurfauziah, S.Kom, M.Si

Habibah NurfauziahBlog

2 8388 0

Pemanfaatan AI secara Bijak dalam Penghitungan Zakat Mal oleh Perempuan Indonesia di Ansan, Korea Selatan Selama Bulan Ramadhan 2025

Habibah Nurfauziah May 22, 2025 11:30 20
Pemanfaatan AI secara Bijak dalam Penghitungan Zakat Mal oleh Perempuan Indonesia di Ansan, Korea Selatan Selama Bulan Ramadhan 2025

Ansan adalah sebuah kota di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, yang terletak sekitar 30 kilometer dari Seoul. Kota ini dikenal sebagai kawasan industri dan menjadi tempat tinggal bagi banyak pekerja migran dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Ansan, khususnya distrik Wongok-dong, menjadi pusat komunitas multikultural yang paling beragam di Korea Selatan. Ansan dikenal sebagai kota dengan keberagaman etnis tertinggi di Korea Selatan, dengan lebih dari 100.000 penduduk asing, yang mencakup sekitar 14% dari total populasi kota tersebut. Komunitas Muslim di kota ini terdiri dari berbagai kelompok, termasuk imigran dari Bangladesh, Pakistan, dan Indonesia. Masjid Ansan, yang didirikan oleh para imigran Islam dari Bangladesh pada tahun 2007, menjadi pusat ibadah utama bagi umat Muslim di daerah ini. Masjid ini juga melibatkan komunitas Indonesia dalam kegiatan keagamaan dan sosial.



Masjid Sirathal Mustaqim Ansan, Korea Selatan


Pekerja migran Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian Ansan, terutama di sektor manufaktur, perikanan, dan konstruksi. Seiring dengan menurunnya angka kelahiran di Korea Selatan, permintaan akan tenaga kerja asing semakin meningkat. Diperkirakan ada sekitar 60.000 pekerja migran Indonesia di Korea Selatan, dengan sebagian besar bekerja di sektor-sektor tersebut. Dengan dukungan dari pemerintah dan partisipasi aktif komunitas, Ansan terus berkembang sebagai kota yang inklusif dan ramah bagi umat Muslim dan pekerja migran, khususnya dari Indonesia.


Pekerja Migran, rerata memulai karir visa mereka dengan F9, jika terus diperbaharui, maka bisa sampai visa semi permanent seperti visa F2, sehingga pekerja dapat membawa keluarga untuk bersama tinggal di Korea Selatan. maka para istei dari pekerja migran ini perlu wadah untuk bisa memfasilitasi untuk bisa berkumpul dan menikmati suasana seperti kampung halaman. Tak hanya istri pekerja, keberadaan perempuan Indonesia di Ansan umumnya terkait dengan sektor pekerjaan domestik maupun industri, dan mereka tergabung dalam komunitas-komunitas aktif yang menjalin kegiatan sosial-keagamaan, terutama saat bulan Ramadhan. Ansan juga dikenal dengan dukungan fasilitas keagamaan seperti masjid dan pusat dakwah Islam, yang memudahkan pelaksanaan ibadah serta kegiatan edukatif seperti pengajian, kajian zakat, dan lainnya.



Ceramah dan dialog interaktif perhitungan zakat mal dengan memanfaatkan AI


aka dengan latar demografis dan keagamaan yang kuat ini, Ansan menjadi lokasi strategis dalam menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan literasi zakat digital melalui pendekatan teknologi berbasis AI. memberikan edukasi pemanfaatan AI terhadap perhitungan zakat, karena kemajuan teknologi digital menghadirkan berbagai kemudahan, termasuk dalam menjalankan kewajiban agama seperti zakat. Namun, pemanfaatan AI dalam penghitungan zakat belum banyak diketahui oleh masyarakat awam, terutama perempuan Indonesia yang merantau di luar negeri. Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan pendekatan edukatif dan kontekstual selama bulan suci Ramadhan.


Muslimah Ansan Korea Selatan


Pengabdian ini di isi dengan berbagai metode dan acara, baik ceramah interaktif tentang zakat, nisab juga muzakki dan mustahik zakat dalam zakat mal, demonstrasi penggunaan beberapa alternatif aplikasi zakat, diskusi dan studi kasus, pendampingan langsung individu dalam praktik menggunaan AI, berbagi takjil dan ifthar, hingga tarawih bersama.



Pembagian takjil dan ifthar di kantor masjid Sirathal Mustaqim Ansan.

 

Output dari kegiatan pengabdian ini, perempuan muslim Ansan mulai memahami dasar hukum zakat mal dan nisab, menghitung dasar nisab secara manual hingga mampu menggunakan aplikasi berbasis AI dengan panduan sehingga terbangun peningkatan kepercayaan diri dalam menunaikan zakat, terlihat dari antusiasme peserta yang luar biasa. Dan dampak kegiatan ini terjadi  peningkatan literasi zakat syariah secara manual maupun teknologi, juga terbentuknya komunitas belajar kecil untuk meningkatkan partisipasi aktif perempuan muslim Indonesia dalam dakwah digital di Ansan Korea Selatan.



Suasana jelang ifthar di masjid Ansan Korea selatan


Kegiatan ini membuktikan bahwa pemanfaatan AI dalam penghitungan zakat dapat dilakukan secara bijak dan tepat, selama disertai bimbingan yang sesuai syariat. Komunitas perempuan Indonesia di Ansan menunjukkan antusiasme tinggi dan membutuhkan keberlanjutan edukasi serupa, maka karena pengabdian ini hanya dilakukan selama sebulan, maka ada rencana untuk melakukan kegiatan pengabdian lanjutan untuk mengembangkan modul zakat digital berbahasa Indonesia, juga webinar lanjutan untuk komunitas Indonesia di Korea.